Jika data ekonomi AS menunjukkan pelemahan atau The Fed memberikan sinyal pelonggaran kebijakan, emas bisa mendapatkan momentum.
“Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika ini, target harga emas di akhir tahun 2025 berpotensi berada di kisaran yang lebih tinggi dari level saat ini, kemungkinan menembus US$ 3.200 hingga US$ 3.400 per ons, bahkan dengan potensi pengujian level yang lebih tinggi jika kondisi makroekonomi memburuk secara signifikan,” kata Sutopo.
Sutopo juga bilang dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, investasi emas tetap menjanjikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebab, emas secara historis telah membuktikan diri sebagai aset lindung nilai (hedge) yang efektif terhadap inflasi, devaluasi mata uang, dan gejolak pasar keuangan.
Meskipun saat ini ada sedikit meredanya ketegangan, fondasi ketidakpastian seperti utang negara yang tinggi, potensi inflasi yang persisten di beberapa negara, dan risiko geopolitik yang dapat muncul kembali, tetap ada.
Oleh karena itu, bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dan melindungi nilai kekayaan dari risiko-risiko tersebut, emas tetap menjadi pilihan investasi yang relevan dan strategis.
Sutopo menambahkan koreksi harga emas yang terjadi saat ini, meskipun tipis, dapat dipertimbangkan sebagai peluang yang tepat bagi investor baru untuk mulai melakukan strategi cicil beli.
Mengingat prospek jangka panjang yang masih positif, membeli emas saat harga mengalami konsolidasi atau sedikit penurunan memungkinkan investor mendapatkan rata-rata harga beli yang lebih baik.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya