Meskipun saat ini ada sedikit meredanya ketegangan, fondasi ketidakpastian seperti utang negara yang tinggi, potensi inflasi yang persisten di beberapa negara, dan risiko geopolitik yang dapat muncul kembali, tetap ada.
Oleh karena itu, bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dan melindungi nilai kekayaan dari risiko-risiko tersebut, emas tetap menjadi pilihan investasi yang relevan dan strategis.
Sutopo menambahkan koreksi harga emas yang terjadi saat ini, meskipun tipis, dapat dipertimbangkan sebagai peluang yang tepat bagi investor baru untuk mulai melakukan strategi cicil beli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengingat prospek jangka panjang yang masih positif, membeli emas saat harga mengalami konsolidasi atau sedikit penurunan memungkinkan investor mendapatkan rata-rata harga beli yang lebih baik.
“Strategi cicil beli sangat disarankan karena dapat meminimalkan risiko waktu pasar dan memungkinkan investor mengakumulasi aset secara bertahap, terutama di tengah volatilitas pasar yang masih mungkin terjadi,” tambahnya
Bagi investor, Sutopo menyarankan untuk tetap memasukkan emas sebagai bagian dari portofolio investasi yang terdiversifikasi. Bagi investor baru, memanfaatkan koreksi harga saat ini untuk memulai strategi cicil beli adalah langkah bijak.
Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyampaikan bahwa dalam jangka panjang harga emas masih berpotensi meningkat, terutama karena permintaan yang kuat dari bank sentral global.
Namun, proyeksi hingga akhir tahun masih dipengaruhi oleh dinamika geopolitik di Timur Tengah serta kebijakan tarif dan langkah-langkah ekonomi lainnya dari Donald Trump.
“Untuk saat ini, target harga emas masih berada di kisaran US$ 3.700 hingga US$ 3.800,” kata Lukman.
Ia menambahkan, ketidakpastian global menjadi faktor utama yang mendorong minat terhadap emas.
Sebagai aset safe haven, emas lebih ditujukan untuk perlindungan nilai ketimbang mengejar keuntungan besar.
Halaman : 1 2