Indeks saham utama AS mengalami penurunan setelah pengumuman tarif tersebut. Sementara investor menantikan pengumuman lanjutan dari Gedung Putih terkait arah negosiasi dagang ke depan.
Baca Juga: Jelang Tenggat Tarif Trump, Airlangga Hartarto Terbang ke AS Amankan Posisi Indonesia
Pasar juga tengah menantikan risalah dari rapat kebijakan The Fed terbaru serta pidato sejumlah pejabat bank sentral pekan ini untuk mendapatkan petunjuk tambahan soal arah suku bunga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Bank Sentral China (PBOC) kembali menambah cadangan emas pada Juni 2025. Menjadi bulan kedelapan berturut-turut mereka melakukan pembelian emas, menurut data resmi yang dirilis Senin.
“PBOC secara aktif melakukan diversifikasi cadangan devisa dan meningkatnya ketidakpastian global serta risiko geopolitik bisa mempercepat proses itu,” ujar Zain Vawda, analis MarketPulse dari OANDA.
Bank of America dalam catatannya juga menyatakan bahwa bank-bank sentral global membeli emas untuk diversifikasi cadangan, mengurangi ketergantungan pada dolar AS,.
Serta lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Tren ini diperkirakan masih akan berlanjut.
Di logam mulia lainnya: perak spot turun 0,5% ke US$ 36,72 per ons troi, platinum turun 1,9% ke US$ 1.365,56, dan palladium merosot 2,5% ke US$ 1.106,96.
Halaman : 1 2