Tren bullish akan melemah jika BTC jatuh di bawah US$112.699, level dukungan kunci dekat rekor tertinggi pertama, terutama jika arus masuk ke exchange meningkat atau SOPR mulai naik tajam.
Itu akan menunjukkan holder mulai mengambil keuntungan secara agresif, yang bisa menyebabkan koreksi atau pembalikan tren.
Volume Mendukung Reli
On-Balance Volume (OBV) bergerak naik seiring dengan harga Bitcoin, tanda kunci bahwa volume pembelian sejalan dengan reli. Tidak ada divergensi yang terlihat, tidak ada penurunan momentum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenaikan Tajam, Kini Bitcoin Masuk Fase Konsolidasi
Pada grafik 4-jam, Bitcoin (BTC) memperlihatkan tren naik tajam dari level USD 107.500 menuju area USD 118.839 dalam waktu singkat.
Setelah lonjakan ini, terjadi pola konsolidasi lateral, yaitu pergerakan harga yang cenderung mendatar namun tetap di level tinggi.
Pola ini menandakan bahwa pasar sedang mencari arah berikutnya, apakah akan melanjutkan reli bullish atau justru mengalami koreksi.
Konsolidasi seperti ini sering dianggap sebagai momen krusial. Para trader dan analis memperhatikan level support dan resistance, di mana pergerakan di atas USD 119.000 dapat memicu lanjutan bullish.
Sementara penembusan ke bawah support berpotensi menimbulkan aksi jual lebih besar.
Dengan kapitalisasi pasar crypto yang terus membesar, pergerakan Bitcoin menjadi acuan utama bagi aset digital lainnya.
Di tengah fase konsolidasi, potensi volatilitas harga tetap tinggi. Banyak analis menyarankan investor untuk menerapkan manajemen risiko ketat, misalnya dengan stop-loss di kisaran USD 116.500 (±Rp 1,89 triliun) agar dapat mengantisipasi penurunan tiba-tiba.
Pada zona resistance, aksi profit-taking (ambil untung) sering kali meningkat, khususnya jika muncul sinyal reversal bearish di dekat USD 118.500 hingga USD 119.000.
Selain faktor teknikal, sentimen makroekonomi global dan perkembangan regulasi juga sangat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan crypto secara keseluruhan.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya