“Pertumbuhan ini menunjukkan inklusi keuangan semakin meluas, terutama bagi UMKM dan segmen masyarakat yang sebelumnya sulit menjangkau pembiayaan konvensional,” jelas Khoirul.
Di sisi lain, sektor usaha gadai juga tumbuh menggembirakan. Total pinjaman usaha gadai – gabungan satu gadai pemerintah dan 25 gadai swasta – menembus Rp 6,07 triliun per Maret 2025, atau naik 33,93 persen yoy.
“Ini menegaskan bisnis gadai tetap relevan sebagai akses pembiayaan alternatif bagi masyarakat Sumut,” kata Khoirul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rasio Kredit Bermasalah Tetap Terkendali
Meski kredit tumbuh, OJK memastikan risiko tetap terjaga. Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF) IKNB Sumut tercatat rendah di angka 2,47 persen, menandakan manajemen risiko yang cukup baik di tengah ekspansi.
Pertumbuhan IKNB yang stabil ini diharapkan menjadi motor pendukung pemulihan ekonomi Sumatera Utara, khususnya sektor riil. Dengan ekspansi modal kerja dan pinjaman fintech yang makin inklusif, pelaku UMKM diharapkan lebih mudah mendapatkan akses permodalan.
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2