Scroll untuk baca artikel
Ekonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin (BTC) Terkoreksi Tipis 0,44% Berada di Level $118,938 Atau Setara Dengan Rp1.936.870.757 Per Koin

×

Harga Bitcoin (BTC) Terkoreksi Tipis 0,44% Berada di Level $118,938 Atau Setara Dengan Rp1.936.870.757 Per Koin

Sebarkan artikel ini
Harga Bitcoin
Harga Bitcoin tercatat di perdagangan hari ini Kamis 24 Juli 2025 berada di level $118,938 atau setara dengan Rp1.936.870.757, mengalami koreksi tipis 0,44% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.913.357.776 dan harga tertingginya di Rp1.945.452.229.

Topikseru.comHarga Bitcoin (BTC) tercatat di perdagangan hari ini Kamis 24 Juli 2025 berada di level $118,938 atau setara dengan Rp1.936.870.757, mengalami koreksi tipis 0,44% dalam 24 jam terakhir.

Sepanjang periode ini, harga Bitcoin sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.913.357.776 dan harga tertingginya di Rp1.945.452.229.

Berdasarkan data yang dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Harga Bitcoin berada di sekitar $2.36 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang turun 13% menjadi $65.94 miliar.

Menurut data dari SosoValue, ETF Bitcoin spot mengalami arus keluar sebesar $199 juta minggu ini, mengakhiri tren positif selama enam minggu berturut-turut.

Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran sentimen di kalangan investor institusi, yang sebelumnya secara konsisten menambah eksposur mereka terhadap BTC melalui ETF selama reli pasar belakangan ini.

Baca Juga  Harga Bitcoin Menguat 2,43 Persen Bertengger di Level USD102.296 atau Setara Rp1,70 Miliar Per Koin

Penarikan dana ini terjadi setelah harga Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi baru sebesar $122.054 pada 14 Juli.

Sejumlah investor yang menunggu breakout tegas di atas $120.000 tampaknya memanfaatkan momen ini untuk menjual dan mengunci keuntungan.

Arus dana ETF sering dianggap sebagai indikator utama kepercayaan investor institusional.

Penurunan tajam dalam arus masuk, terutama setelah periode akumulasi yang kuat, mengisyaratkan bahwa selera risiko institusi mulai mereda.

Bahkan pemegang jangka panjang — yang sering dijuluki memiliki “tangan berlian” — tampaknya ikut mengambil untung.