Lonjakan itu ditopang sektor jasa yang mencatat aktivitas bisnis tertinggi sejak Desember 2024. PMI Sektor Jasa naik ke 55,2 dari 52,9.
Sebaliknya, sektor manufaktur AS justru menunjukkan perlambatan. Indeks Output Manufaktur turun ke 51,2 dari 52,1.
PMI Manufaktur AS bahkan terkontraksi ke zona di bawah 50, turun menjadi 49,5 dari sebelumnya 52,9.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ekspektasi The Fed, Peluang Rupiah Stabil
Taufan menilai, meskipun data jasa mendongkrak dolar, pasar juga melihat peluang bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang. Kebijakan ini dinilai bisa memberi ruang bagi mata uang emerging markets, termasuk rupiah, untuk bernapas.
“Ekspektasi The Fed tidak agresif menahan laju penguatan dolar. Pasar juga masih menanti data Durable Goods Orders AS yang bisa mempengaruhi arah dolar dalam jangka pendek,” jelas Taufan.
Di pasar domestik, Bank Indonesia diharapkan tetap sigap menjaga stabilitas kurs dengan intervensi ganda di pasar valas dan obligasi negara.
Halaman : 1 2