Topikseru.com – Pada perdagangan 18 Agustus 2025, harga Bitcoin (BTC) tercatat berada di level $115,523 atau setara dengan Rp1.871.225.994 mengalami penurunan 1,89% dalam 24 jam terakhir.
Disepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.864.743.302 dan harga tertingginya di Rp1.917.436.444.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp37.197 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 20% menjadi Rp473,08 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para analis ETF menekankan bahwa lonjakan ini tidak hanya menetapkan tolok ukur baru untuk dana crypto, tetapi juga menyaingi aktivitas yang terlihat pada ETF terkemuka di Wall Street, bahkan beberapa saham paling banyak diperdagangkan sekalipun.
Seorang analis menyatakan:
“ETF Spot Bitcoin dan Ether mencatat volume sekitar $40 miliar minggu ini, minggu terbesar yang pernah ada bagi mereka. Angka yang sangat besar, setara dengan volume ETF Top 5 atau saham Top 10.”
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?
Menurut analis ETF, Eric Balchunas, lonjakan volume ini tidak hanya didorong oleh Bitcoin. ETF Ethereum, yang selama ini tertinggal jauh dibanding rekan Bitcoin-nya.
Akhirnya menunjukkan performa signifikan, mencatatkan volume yang menandai perubahan jelas dari kinerja mereka sebelumnya yang cenderung datar.
Setelah berbulan-bulan mengalami aliran masuk yang relatif kecil, dana Ether tampaknya “terbangun,” memperkecil kesenjangan aktivitas dengan ETF Bitcoin spot.
Harga Bitcoin Turun 1,89% dalam Waktu 24 Jam
Nilai jual aset kripto utama melemah dan memangkas total nilaipasar di bawah US$4 triliun setelah mencapai rekor tertinggi minggu lalu.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (18/8/2025), Bitcoin anjlok hingga 2,2% menjadi sekitar US$115.000, sementara Ether token terbesar kedua sempat merosot lebih dari 4% hingga di bawah $4.300 pada hari Senin.
Nilai gabungan semua mata uang kripto merosot menjadi US$3,9 triliun, menurut CoinMarketCap. Kerugian ini terjadi setelah Bitcoin berbalik dari rekor US$125.514 pada 14 Agustus, sementara Ether pada hari yang sama terdorong hingga hanya terpaut US$100 dari rekor tertingginya yang tercatat pada November 2021.
Kedua aset kripto utama itu melonjak seiring serbuan investasi institusional yang dipimpin oleh cangkang tercatat digital-asset treasury companies yang bertujuan untuk menciptakan cadangan mata uang kripto.
Halaman : 1 2 Selanjutnya