Setelah berbulan-bulan mengalami aliran masuk yang relatif kecil, dana Ether tampaknya “terbangun,” memperkecil kesenjangan aktivitas dengan ETF Bitcoin spot.
Harga Bitcoin Turun 1,89% dalam Waktu 24 Jam
Nilai jual aset kripto utama melemah dan memangkas total nilaipasar di bawah US$4 triliun setelah mencapai rekor tertinggi minggu lalu.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (18/8/2025), Bitcoin anjlok hingga 2,2% menjadi sekitar US$115.000, sementara Ether token terbesar kedua sempat merosot lebih dari 4% hingga di bawah $4.300 pada hari Senin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nilai gabungan semua mata uang kripto merosot menjadi US$3,9 triliun, menurut CoinMarketCap. Kerugian ini terjadi setelah Bitcoin berbalik dari rekor US$125.514 pada 14 Agustus, sementara Ether pada hari yang sama terdorong hingga hanya terpaut US$100 dari rekor tertingginya yang tercatat pada November 2021.
Kedua aset kripto utama itu melonjak seiring serbuan investasi institusional yang dipimpin oleh cangkang tercatat digital-asset treasury companies yang bertujuan untuk menciptakan cadangan mata uang kripto.
Aksi ini meniru Michael Saylor. Sosok penimbun kripto pertama yang menginspirasi banyak peniru dan telah mengumpulkan Bitcoin senilai lebih dari US$72 miliar.
Seiring pembalikan arah ini, harga Bitcoin pada pukul 12.48 WIB hari ini bertengger pada level US$115.297,44 untuk setiap kepingnya.
Tren Pasar Bitcoin dan Ethereum
Dilansir dari AMB Crypto, volume rekor ETF ini bertepatan dengan pencapaian baru di pasar crypto. Bitcoin melonjak ke puncak baru di $124.000, sementara Ether mendekati 2% dari rekor tertingginya pada 2021.
ETF Ethereum juga menunjukkan momentum yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan aliran masuk harian mencapai $1,01 miliar dan lebih dari $3 miliar hanya dalam dua minggu, menjadikannya bulan kedua terbaik dalam sejarahnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya