Topikseru.com – Pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025 Harga Bitcoin (BTC) hari ini kembali mengejutkan pasar setelah turun di bawah USD 113.000 atau sekitar Rp1,84 miliar, berdasarkan konversi 1 USD = Rp16.295.
Penurunan ini terjadi hanya beberapa hari setelah menyentuh rekor tertinggi baru sebesar USD 124.176 (Rp2,02 miliar), menimbulkan pertanyaan tentang arah bull market selanjutnya.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, harga Bitcoin (BTC) mengalami tekanan. Bitcoin turun 2,39 persen dalam 24 jam dan tertekan 5,68 persen dalam sepekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 113.072 per koin atau setara Rp 1,841 miliar (asumsi kurs Rp 16.283 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga mengalami tekanan yang lebih dalam. ETH turun 4,88 persen sehari terakhir dan melemah 10,80 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 66,601 juta per koin.
Binance coin (BNB) juga terbakar. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 2,24 persen dan melemah 0,73 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 13,437 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) ikut mengalami tekanan. ADA turun 7,75 persen dalam sehari dan tetapi masih mampu menguat tipis 0,95 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 13.809 per koin.
Menurut laporan Cointelegraph yang ditulis oleh Marcel Pechman, penurunan harga ini memicu likuidasi posisi leverage senilai USD 113 juta (Rp1,84 triliun).
Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih sangat rentan terhadap tekanan eksternal, terutama dari ketidakpastian ekonomi global.
Salah satu penyebab utama ketakutan investor adalah kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat sebesar 50% untuk 407 produk berbasis aluminium dan baja.
Barang-barang ini meliputi komponen otomotif, plastik, hingga bahan kimia khusus. Kenaikan harga konsumen yang mungkin terjadi mendorong kekhawatiran akan inflasi dan gangguan rantai pasokan.
UBS, salah satu bank investasi terbesar di dunia, bahkan menaikkan prediksi harga emas ke USD 3.700 per ons pada September 2026 karena prediksi pertumbuhan ekonomi yang melemah dan penurunan nilai dolar AS.
Ini menunjukkan bahwa aset safe haven seperti emas kembali dilirik saat kepercayaan pada pasar saham dan crypto melemah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya