Kapitalisasi pasar kripto naik 2,07% dalam 24 jam terakhir menjadi USD 3,88 triliun atau Rp 63.121 triliun.
Sebelumnya, Thailand bakal merilis program percontohan untuk memungkinkan wisatawan asing mengonversi kripto menjadi baht untuk pembayaran lokal. Program percontohan itu akan berlangsung selama 18 bulan.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Selasa (19/8/2025), langkah Thailand itu sebagai bagian dari upaya untuk menyegarkan sektor pariwisata yang krusial di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konversi kriptoke baht akan dibatasi hingga 550.000 baht atau USD 16.949,15 (Rp 274,37 juta, asumsi baht terhadap rupiah di kisaran 498,87) untuk menguji sistem dan mencegah pencucian uang.
“Batas tersebut dapat dikaji ulang setelah masa percontohan berakhir,” ujar Finance Ministry Permanent, Secretary Lavaron Sangsnit.
Inisiatif ini muncul di tengah penurunan jumlah wisatawan asing di negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini.
Wisatawan akan dapat melakukan konversi melalui platform bursa kripto yang berbasis di Thailand, dan uang tersebut kemudian akan ditransfer ke aplikasi dompet daring sehingga pembayaran dapat dilakukan ke bisnis lokal, ujar Menteri Keuangan, Pichai Chunhavajira, kepada wartawan.
“Proyek ini akan mendukung pariwisata,” kata Pichai.
Ia menambahkan, hal ini juga dapat membantu meningkatkan pengeluaran wisatawan pada tahap awal.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Thailand pada hari Senin menurunkan proyeksi kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang 2025 sebesar 10% menjadi 33 juta.
Proyeksi jumlah wisatawan mancanegara ini jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya sebelum pandemi pada 2019, ketika Thailand mencatat rekor 39,9 juta kunjungan, menghasilkan pendapatan sebesar 1,91 triliun baht (USD 58,86 miliar).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Redaksi tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Halaman : 1 2