Pertumbuhan ini didukung pula oleh kenaikan uang M1 sebesar 8,7% YoY dan uang kuasi sebesar 4,8% YoY.
“Kenaikan jumlah uang beredar ini antara lain disinyalir akibat meningkatnya aktivitas ekonomi dan kenaikan inflasi,” jelas Alrich kepada Kontan, Jumat (22/8/2025).
Secara teknikal, lanjut Alrich, terjadi penyempitan slope garis MACD dan garis sinyal serta berpotensi terjadinya deathcross. Indikator Stochastic RSI juga masih menunjukkan pelemahan, disertai oleh meningkatnya volume jual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, IHSG menurut Alrich masih mampu bertahan di atas support 7.850 sehingga ditaksir akan menguji level 7.800 jika breakdown dari level 7.850 pada perdagangan selanjutnya.
Senada, Herditya memprediksi IHSG akan rawan terkoreksi dengan rentang support 7.848 dan resistance 7.952.
Pekan depan, investor menurut Herditya bisa mencermati saham PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), PT Trimegah Bangun Persada (NCKL), dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).
Sementara itu, Alrich merekomendasikan saham NCKL, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk perdagangan pekan depan.
Halaman : 1 2