“Pekan depan, rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah apabila Powell, yang seperti diperkirakan, memberikan pidato hawkish, dan sebaliknya terjadi jika sikap dovish dapat membenamkan dolar AS dan melambungkan rupiah,” ujar Lukman, Jumat (22/8/2025).
Lukman memproyeksikan, rupiah pekan depan bergerak di rentang Rp 16.200 – Rp 16.550 per dolar AS.
Senada, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, secara umum, mayoritas mata uang Asia turut melemah seiring sikap wait-and-see pelaku pasar menjelang pidato Powell pada malam ini.
Kondisi tersebut memicu sentimen risk-off dan mendorong penguatan indeks Dolar AS.
Sebelumnya, data ketenagakerjaan AS untuk Juli 2025 yang lebih lemah dari perkiraan sempat menumbuhkan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed secara agresif.
Namun, komentar hati-hati sejumlah pejabat the Fed serta data yang menunjukkan tekanan inflasi membuat pasar lebih berhati-hati.
“Untuk perdagangan pekan depan, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp 16.275 – Rp 16.425 per dolar AS,” ucap Josua.












