“Semakin kecil peluang gencatan senjata, semakin besar kemungkinan AS memberlakukan sanksi yang lebih keras kepada Rusia,” tulis analis ING dalam catatan riset.
Selain faktor geopolitik, harga minyak juga didukung oleh laporan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.
Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan, stok minyak turun 6 juta barel pada pekan yang berakhir 15 Agustus, jauh di atas perkiraan penurunan 1,8 juta barel.
Baker Hughes juga melaporkan jumlah rig minyak dan gas AS turun satu unit menjadi 538, terendah sejak pertengahan Juli.
Namun, pelemahan data ekonomi Jerman yang mengalami kontraksi 0,3% pada kuartal II-2025 menimbulkan kekhawatiran permintaan energi di Eropa.
Pasar kini menantikan hasil simposium ekonomi Jackson Hole di Wyoming. Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September, meski belum memberikan komitmen pasti.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.









