Berdasarkan Bloomberg, rupiah spot ditutup pada level Rp 16.259 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin (25/8/2025). Ini membuat rupiah menguat 0,57% dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Adapun mengacu Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup pada posisi Rp 16.255 per dolar AS atau menguat 0,52% dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong melihat, rupiah dan mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-on.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sentimen ini seiring menguatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
“Ini menyusul sikap less hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole,” katanya.
Namun demikian, Lukman memperkirakan sikap dovish Powell tidak akan terus menekan dolar AS ke depan.
Adapun untuk Selasa (26/8/2025), Lukman bilang, investor menantikan rilis data PCE AS yang diperkirakan masih akan bertahan di atas target. Data PCE AS menjadi acuan The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga.
Pada Selasa (26/8/2025), Lukman memprediksi mata uang Garuda akan ditutup di dalam rentang Rp 16.200 – Rp 16.350 per dolar AS
Halaman : 1 2