4. Bagaimana Cara Membaca IHSG
Nah, buat kamu para trader atau investor saham pemula, kamu wajib untuk tahu apa itu IHSG, cara hitung, dan juga cara membacanya.
Pasalnya, membaca tren pergerakan IHSG adalah penting untuk menentukan keputusan-keputusan dalam berinvestasi saham.
Dengan pergerakan itu, kamu bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli dan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mudahnya, jika kamu melihat IHSG naik secara tajam dalam sehari, maka mimin sarankan untuk menghindari membeli saham saat momen tersebut.
Begitupun sebaliknya, jika kamu melihat tren IHSG yang menurun tajam, maka kamu sangat mimin sarankan untuk melakukan pembeliaan saham.
Tapi, agar kamu bisa lebih yakin atas pertimbangan tersebut, lebih baik kamu lakukan analisis fundamental terlebih dahulu.
Grafik IHSG
Grafik IHSG dapat kamu lihat melalui aplikasi atau website investasi.
Ketika IHSG memiliki tren naik, umumnya IHSG bisa kita bilang hijau atau bullish. Pada saat itu investor disarankan untuk menjual saham agar mendapatkan keuntungan.
Selain itu investor juga dapat memilih untuk melakukan hold (simpan dan tidak menjual), dengan harapan harga saham akan terus meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar.
a. Stock Bubble
Stock bubble merupakan peningkatan harga saham tertentu secara signifikan yang terkesan tidak normal dan dapat melebihi harga pasaran saham. Peristiwa ini terjadi ketika terdapat hal yang tak terduga.
Untuk itu investor perlu mawas diri, jangan tamak ketika melihat potensi keuntungan saat IHSG naik karena bisa saja indeks mengalami bubble sehingga rawan koreksi.
b. Bearish
Lawan dari bullish adalah bearish atau kita katakan merah (IHSG turun). Pada saat IHSG turun, investor disarankan untuk membeli saham dan hold (simpan dan tidak menjual) saham yang sudah dimiliki dengan harapan harga saham akan semakin meningkat di masa depan.
Rekomendasi selanjutnya melakukan cut loss, yaitu memutuskan untuk menjual sahamnya kembali di saat harga saham relatif turun untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Pada saat saham turun investor jangan panik, melainkan perlu bersabar dan melakukan analisis lebih lanjut mengenai portofolio yang dimiliki. Tentunya setiap keputusan dalam berinvestasi perlu kita landasi oleh analisis fundamental.