Selain faktor geopolitik, pelemahan dolar AS turut mendukung kenaikan harga minyak. Mata uang Paman Sam melemah mendekati posisi terendah lima pekan, membuat minyak lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.
Sentimen positif juga datang dari Tiongkok. Aktivitas manufaktur Negeri Tirai Bambu tumbuh pada laju tercepat dalam lima bulan terakhir pada Agustus 2025.
Hal ini meningkatkan optimisme permintaan minyak dan logam, menurut analis SEB, Bjarne Schieldrop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ke depan, pasar menanti pertemuan OPEC+ pada 7 September. Keputusan aliansi produsen minyak ini mengenai target produksi setelah September akan menjadi penentu arah harga berikutnya.
Meski demikian, sejumlah analis mengingatkan potensi tekanan pada harga.
HSBC memperkirakan pasokan berlebih mencapai 1,6 juta barel per hari pada kuartal IV-2025, seiring kenaikan stok minyak dan peningkatan produksi OPEC+.
“Pelaku pasar minyak akan tetap berhati-hati,” ujar analis PVM, John Evans.
Halaman : 1 2