Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Melemah Tipis 0,03% Dibuka di Level Rp16.424 Per Dolar AS Pagi Ini

×

Rupiah Spot Melemah Tipis 0,03% Dibuka di Level Rp16.424 Per Dolar AS Pagi Ini

Sebarkan artikel ini
Rupiah
rupiah melemah tipis 0,03% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.419 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Sebaliknya, jika data AS menunjukkan ekonomi yang kuat dan inflasi yang persisten, sentimen higher for longer (suku bunga tinggi dalam jangka waktu lebih lama) akan kembali mendominasi dan berpotensi menekan rupiah.

“Meskipun rupiah ditutup menguat pada Senin (1/9/2025), volatilitas masih mungkin terjadi,” ujar Sutopo kepada Kontan, Senin (1/9/2025).

Di samping faktor eksternal, Sutopo menyebut sentimen domestik juga perlu dicermati. Perkembangan situasi politik di dalam negeri, termasuk isu-isu yang dapat memicu ketidakpastian, akan menjadi perhatian investor.

Intervensi aktif dari Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar juga akan menjadi katalis penting. Kombinasi antara data ekonomi global dan stabilitas politik domestik akan menentukan apakah rupiah dapat melanjutkan penguatannya atau kembali tertekan di sesi perdagangan berikutnya.

Sutopo memproyeksikan rupiah pada Selasa (2/9/2025) akan bergerak di rentang Rp 16.400 – Rp 16.500 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah berhasil ditutup menguat terhadap dolar AS pada Senin (1/9/2025) didukung oleh upaya intervensi BI.

Baca Juga  Rupiah Spot Menguat Tipis 0,05% Berada di Level Rp16.621 Per Dolar AS

Indeks dolar AS sendiri terpantau masih terus turun oleh prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed.

Serta ketidakpastian dari keputusan pengadilan AS yang kembali menganulir dan menganggap tarif Trump tidak konstitusional.

Dari dometik, surplus perdagangan yang berkelanjutan juga mendukung rupiah. Namun surplus ini tidak solid karena meskipun ekspor tumbuh lebih rendah, tapi impor turun lebih besar.

Data inflasi memberikan gambaran yang beragam. Inflasi yang masih rendah terkendali, namun membuka peluang BI memangkas suku bunga yang tentunya bisa menekan rupiah untuk jangka pendek.

Lukman menilai, arah pergerakan rupiah hari ini akan tergantung pada perkembangan demonstrasi. Apabila sudah tidak ada eskalasi, rupiah berpotensi besar kembali menguat.

Dolar AS sendiri masih akan terus tertekan sepekan ini oleh perkembangan – perkembangan akhir ini yang menurunkan sentimen investor pada mata uang AS tersebut. BI juga senantiasa akan melakukan intervensi.

Lukman memproyeksikan rupiah pada Selasa (2/9/2025) bergerak di rentang Rp 16.350 – Rp 16.500 per dolar AS.