Namun, lonjakan tersebut juga sangat bergantung pada saham DCII yang saat itu melesat 6,91% dan menyumbang 20,05 poin.
Namun, kenaikan IHSG tersebut dinilai tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi pasar secara menyeluruh alias semu.
Mengapa penguatan IHSG dinilai semu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Direktur Avere Investama Teguh Hidayat, kenaikan IHSG lebih banyak dipengaruhi bobot kapitalisasi saham tertentu.
Data BEI menunjukkan, saat IHSG menembus level 8.000 pada 15 Agustus, ada 451 saham (47,17%) yang justru melemah, sementara yang menguat hanya 244 saham (25,52%).
Teguh menilai, IHSG terlihat kokoh, tetapi mayoritas saham tetap lesu. Hal ini terlihat dari pergerakan saham-saham populer seperti BBCA, BBRI, TLKM, dan ASII yang cenderung bergerak di kisaran harga yang sama.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya