Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen lain yang turut mempengaruhi rupiah adalah meningkatnya ketidakpastian atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Hal ini setelah pengadilan banding memutuskan pekan lalu bahwa tarif tersebut ilegal.
Meskipun pengadilan banding menyatakan bahwa tarif Trump dapat tetap berlaku hingga pertengahan Oktober, Trump mengkritik keputusan tersebut dan mengatakan akan menggugat putusan tersebut di Mahkamah Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perkembangan ini memicu meningkatnya ketidakpastian atas dampak ekonomi dari tarif Trump, yang sebagian besar mulai berlaku pada bulan Agustus.
Putusan apa pun yang menentang tarif tersebut juga akan memaksa Washington untuk menegosiasikan kesepakatan terbaru dengan mitra dagang utama.
Ibrahim memproyeksikan rupiah pada Rabu (3/9/2025) bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 16.400 – Rp 16.450 per dolar AS.
Halaman : 1 2