Investor masih mencermati lonjakan imbal hasil obligasi global serta perkembangan terbaru di front perdagangan internasional.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2025.
Konsensus ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan ekonomi Negeri Kanguru tumbuh 1,6% dibanding periode sama tahun lalu, lebih tinggi dibanding capaian kuartal I yang sebesar 1,3%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Jepang, indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,35%, sedangkan indeks yang lebih luas Topix melemah 0,21%.
Pasar obligasi Jepang juga mengalami tekanan, dengan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun (10-year JGB) naik 2,7 basis poin menjadi 1,63%.
Sementara itu, yield JGB tenor 30 tahun melonjak hampir 7 bps ke level 3,28%, menembus rekor sebelumnya pada Agustus. Yield tenor 20 tahun juga naik lebih dari 6 bps ke 2,693%, level tertinggi dalam 26 tahun terakhir.
Pergerakan bursa di Korea Selatan terpantau cenderung datar. Indeks Kospi stagnan dalam perdagangan yang berfluktuasi, sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melemah 0,35%.
Dari Tiongkok, pasar masih menunggu arah setelah Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato dalam parade militer memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Acara tersebut turut dihadiri 26 pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Halaman : 1 2