IHSG Pagi Ini Menguat 5,22 Poin: 264 Saham Naik, 115 Saham Turun dan 221 Saham Stagnan

Kamis, 4 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penguatan IHSG didorong oleh lonjakan saham di sektor energi yang memimpin dengan kenaikan 2,49%. Sementara itu, sektor properti justru menjadi pemberat dengan koreksi terdalam sebesar 0,99%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG terjadi di tengah kondisi pasar global yang masih tertekan.

Menurutnya, kenaikan ini terjadi di tengah penguatan nilai tukar rupiah dan pelemahan bursa Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup sedikit melemah 1,5 poin atau 0,01% ke posisi Rp 16.415 per dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.414 per dolar AS.

Sementara itu, bursa saham regional Asia kompak ditutup melemah. Shanghai Composite Index turun 1,16%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,60%, dan Nikkei Jepang melemah 0,82%. Indeks Straits Times Singapura juga mencatatkan penurunan tipis 0,21%.

“Kami perkirakan, dengan adanya kondisi yang nampaknya mulai kondusif, membuat para investor kembali ke pasar modal (Indonesia) hari ini,” jelas Herditya.

Baca Juga  IHSG Rebond Naik 0,65% Berada di Level 7.678,28 Setelah Merosot Tajam Dua Hari Berturut-turut

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menambahkan, kenaikan IHSG turut ditopang oleh pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar (big caps).

Secara teknikal, Alrich melihat indikator Stochastic RSI membentuk pola golden cross di area oversold, yang menjadi sinyal potensi pembalikan arah ke tren naik. Sementara itu, indikator MACD menunjukkan penyempitan negative slope, mendukung potensi penguatan.

Untuk perdagangan Kamis (4/9), Alrich memproyeksikan IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan dengan level support di 7.800 dan resistance di 7.970.

Senada, Herditya juga memproyeksikan IHSG masih berpeluang naik dengan support di 7.858 dan resistance di 7.931. Menurutnya, investor akan mencermati data tenaga kerja AS serta pergerakan harga komoditas emas yang masih menunjukkan tren naik.

Meski demikian, Alrich mengingatkan adanya potensi aksi profit taking, terutama menjelang libur panjang akhir pekan. Selain itu, kekhawatiran terhadap kondisi global serta dinamika politik dalam negeri juga patut diwaspadai.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:16

Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:34

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Berita Terbaru