“Sehingga dalam jangka pendek diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level support di 7.630-7.650,” katanya.
Selain itu, cadangan devisa Indonesia pada bulan Agustus 2025 turun menjadi US$150,7 miliar dari US$152 miliar di Juli 2025.
Meskipun turun pada level terendah dalam sembilan bulan terakhir, namun masih pada level yang solid karena masih mampu membiayai 6.3 bulan impor atau 6.1 bulan impor dan pembayaran utang, serta di atas level minimum 3 bulan impor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri dan upaya stabilisasi rupiah oleh BI di tengah fluktuasi pasar uang global.
Sementara itu penjualan sepeda motor tumbuh 0,7% year on year (YoY) pada bulan Agustus 2025, membaik dari bulan Juli 2025 yang turun 2% YoY.
“Kenaikan secara YoY ini merupakan yang pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, seiring dengan turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI),” ungkapnya.
Alhasil, IHSG pada perdagangan Selasa (9/9/2025) diproyeksikan akan bergerak di level support 7.630 dan resistance 7.850, dengan pivot di 7.800.
Tim Riset Phintraco Sekuritas pun menyarankan investor untuk memerhatikan saham HMSP, ASII, GGRM, BSDE, dan SIDO pada perdagangan hari ini.