Sedangkan mengacu Trading Economics, indeks dolar AS (DXY) pada Senin (8/9/2025) pukul 17.25 WIB berada di level 97,743 atau terkoreksi 0,02% secara harian, turun 0,03% secara mingguan, dan melemah 0,79% secara bulanan.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah pada umumnya terjadi karena dolar AS sedang melemah.
Rupiah dan mata uang regional menguat di tengah sentimen risk on oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun hari ini Selasa (9/9/2025), Lukman melihat rupiah akan berbalik melemah dan ditutup di kisaran Rp 16.350–Rp 16.500 per dolar AS.
“Pelemahan hari ini menyusul konfirmasi reshuffle kabinet yang di mana salah satunya Ibu Sri Mulyani diganti. Ini telah menyebabkan sentimen risk off di pasar domestik,” pungkasnya.