Investor kini menunggu data indeks harga produsen (PPI) pada Rabu dan indeks harga konsumen (CPI) pada Kamis sebagai acuan tambahan sebelum pertemuan The Fed pekan depan.
“Jika ekonomi AS menunjukkan pelemahan lebih lanjut, arus investasi ke emas bisa meningkat sebagai bentuk lindung nilai,” tambah Melek.
Sepanjang tahun ini, emas telah beberapa kali menorehkan rekor harga seiring pelemahan dolar, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, kebijakan moneter longgar, serta ketidakpastian geopolitik global.
“Kami masih optimistis, bahkan di level US$ 3.600 per ons, pasar emas akan terus reli karena tidak terlihat adanya perubahan signifikan terkait kebijakan tarif, perdagangan, maupun geopolitik,” ujar John Ciampaglia, CEO Sprott Asset Management.
Namun, ia menambahkan, jika kondisi-kondisi tersebut membaik, kenaikan harga emas berpotensi tertahan.
Di sisi lain, harga perak spot turun 1,2% ke US$ 40,86 per ons. Platinum melemah 1,4% ke US$ 1.363,14, sementara paladium turun 0,3% ke US$ 1.130,61.












