Menanggapi hal tersebut, Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong melihat, rupiah melemah di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas domestik oleh kekhawatiran fiskal pemerintah menyusul penggantian Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Selain dari perkembangan domestik yang belum begitu mendukung, Lukman menyoroti, pasar juga menantikan rilis revisi tahunan data pekerjaan AS malam ini.
“Data ini diperkirakan bisa seburuk tahun lalu, ketika data pekerjaan direvisi turun lebih dari 800.000,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk perdagangan Rabu (10/9/2025), Lukman memperkirakan dolar AS masih akan terus dalam tekanan oleh pelemahan ekonomi.
“Hal ini bisa sedikit banyak mendukung rupiah, selain tentunya intervensi Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.
Dengan begitu, Lukman memproyeksikan, rupiah masih berpotensi melemah meskipun akan terbatas.
Ia menaksir, rupiah bisa berada di rentang Rp 16.400–Rp 16.550 per dolar AS pada Rabu (10/9/2025).