Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin Turun 1,7% di Level US$ 113.885 atau Setara Rp1,87 Miliar Per Koin

×

Harga Bitcoin Turun 1,7% di Level US$ 113.885 atau Setara Rp1,87 Miliar Per Koin

Sebarkan artikel ini
Harga Bitcoin
Harga Bitcoin (BTC) hari ini naik tajam setelah data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) atau Producer Price Index (PPI) dirilis jauh lebih rendah dari perkiraan.

Suku Bunga The Fed
Analis menilai data tersebut semakin menguatkan kemungkinan The Fed segera memangkas suku bunga.

Menurut Skew, analis pasar kripto, tren inflasi produsen biasanya tertinggal 1–3 bulan dari inflasi konsumen (CPI).

Sehingga data CPI mendatang masih bisa menunjukkan angka yang lebih tinggi. Namun, tren jangka menengah tetap mengarah pada pelemahan inflasi.

Sejarah mencatat, Bitcoin kerap menunjukkan volatilitas jangka pendek saat The Fed memangkas suku bunga, tetapi kemudian cenderung reli.

Data CryptoQuant menunjukkan, pada Maret 2020, pemangkasan suku bunga membuat rasio Market Value to Realized Value (MVRV) jatuh mendekati 1, yang menandakan undervaluasi.

Baca Juga  Harga Bitcoin Naik Tipis 0,12% Bertengger di Kisaran USD109.935 Per Koin

Saat itu, Whale Ratio juga melonjak karena aksi jual besar-besaran investor besar.

Volatilitas Bitcoin, Tantangan Investor
Namun, ketika likuiditas kembali membanjiri pasar, MVRV pulih dan whales beralih akumulasi, mendorong bull run 2020–2021.

Pola serupa terjadi pada akhir 2024 ketika siklus pelonggaran kembali dimulai.

Jika pola ini terulang, pemangkasan suku bunga The Fed pada 2025 bisa memicu gejolak jangka pendek, namun secara keseluruhan menciptakan kondisi likuiditas yang mendukung Bitcoin untuk kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru.