Sementara menurut Analis sekaligus VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyebut, penguatan IHSG disebabkan oleh sejumlah faktor seperti technical rebound seiring beberapa saham emiten masuk ke area oversold sehingga mendorong spekulasi pasar, serta respons pasar atas potensi pemangkasan suku bunga acuan The sebesar 25 bps.
Hal ini akan membuka ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk melonggarkan kebijakan suku bunga serta potensi masuknya dana asing.
“Di sisi lain, tekanan akibat dampak reshuffle kabinet sudah berkurang meski pasar belum sepenuhnya merespons positif,” ujar Audi.
Walau begitu, pasar masih mengkhawatirkan bahwa penguatan IHSG hanya bersifat rebound jangka pendek. Pasalnya, investor asing kembali mencatatkan outflow atau net foreign sell sebesar Rp 574,02 miliar di seluruh pasar.
Untuk perdagangan Kamis (11/9/2025), para pelaku pasar diperkirakan akan menantikan rilis data inflasi AS periode Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh 2,8% yoy atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Di samping itu, investor juga akan mencermati hasil pertemuan European Central Bank (ECB) yang diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 2,15%.
Alrich bilang, secara teknikal indikator MACD masih menunjukkan pelebaran negative slop. “Di sisi lain, indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum menunjukkan reversal,” tutur dia, Rabu (10/9/2025).
AKRA Chart by TradingView
Alhasil, Alrich memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran level 7.600—7.800 pada hari ini. Adapun saham AMRT, UNVR, BBYB, ARTO, dan AKRA dapat menjadi pilihan bagi investor untuk perdagangan hari ini.
Di lain pihak, Audi memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada Kamis nanti di kisaran 7.630—7.775 yang mana indikator MACD memperlihatkan pelemahan tren.
Saham BBRI direkomendasikan speculative buy oleh Audi dengan support di level Rp 3.770 per saham dan resistance Rp 4.070 per saham.
Selain itu, saham BRPT juga disarankan buy on break di level Rp 2,300 per saham dengan support di level Rp 2.170 per saham dan resistance Rp 2.500 per saham.












