“Terdapat katalis dari pernyataan Menkeu Purbaya tentang adanya suntikan ke perbankan sebesar Rp 200 triliun untuk mendorong perekonomian,” katanya.
Wafi melihat, IHSG bakal bergerak sideways to slight uptrend pada perdagangan Jumat (12/9/2025) jika pasar merespons positif aksi likuiditas dan larangan risiko fiskal dari Menkeu Purbaya. Pergerakannya diperkirakan akan ada kisaran 7.700 – 7.850.
Sektor perbankan dan keuangan dilihat masih akan menarik untuk dilirik pada perdagangan Jumat, terutama bank besar dan bank BUMN. Ini lantaran aksi stimulus likuiditas bisa bantu kredit dan margin.
“Sektor energi & komoditas juga layak diperhatikan apabila harga komoditas global stabil atau ada berita positif ekspor,” katanya.
Sementara, Herditya memperkirakan IHSG rawan terkoreksi dengan support di level 7.699 dan resistance 7.801 pada perdagangan Jumat (12/9/2025)
“Untuk sentimen, nampaknya investor akan menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS),” katanya.
Herditya pun menyarankan investor untuk mencermati saham DOOH dengan target harga Rp 168 – Rp 181 per saham, MLPL Rp 147 – Rp 154 per saham, WIRG Rp 186 – Rp 197 per saham.












