Topikseru.com – Pada perdagangan Selasa (16/9/2025) pasar kripto jatuh dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini terkoreksi lagi.
Namun, sejumlah analis menilai pelemahan ini justru bisa menjadi peluang beli menarik, mengingat peluang menuju rekor tertinggi baru semakin terbuka.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (16/9/2025) pukul 6.15 WIB, kapitalisasi pasar kripto global terpangkas 1,37% menjadi US$ 4 triliun dalam 24 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) hari ini terlihat terkoreksi 0,41% dalam 24 jam terakhir.
Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 115.353 per koin atau setara Rp 1,88 miliar (kurs, Rp 16.372).
Pelemahan juga terjadi pada Ethereum (ETH) sebesar 2,04% menjadi US$ 4.519, XRP terkoreksi 1,54% menjadi US$ 2,98.
Binance (BNB) turun 1,13% menjadi US$ 919, Solana terpangkas 3,19% menjadi US$ 233, dan Dogecoin (DOGE) jatuh 4,15% menjadi US$ 0,26.
Dikutip dari Cointelegraph, harga Bitcoin (BTC) berhasil reli hampir 6% sepanjang September 2025, menepis pola musiman yang biasanya cenderung bearish.
Aset kripto terbesar ini sempat menyentuh zona supply utama di kisaran US$ 115.600 – 117.300. Jika mampu menutup perdagangan di atas US$ 117.300, peluang menuju rekor tertinggi baru semakin terbuka.
Menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (17/9/2025), dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga, Bitcoin mengalami koreksi ringan pada Senin (15/9/2025), turun. Sejumlah analis menilai pelemahan ini justru bisa menjadi peluang beli menarik.
Dari sisi teknikal, zona krusial uji ulang berada di kisaran US$ 111 ribu– 113 ribu.
Pola ini mirip dengan pergerakan kuartal II lalu, ketika BTC berhasil rebound dari bawah US$ 100 ribu hingga menembus US$ 120 ribu pada Juli.
Analis menegaskan, jika Bitcoin mampu bertahan di atas US$ 111 ribu–US$ 113 ribu, tren bullish masih valid.
Namun, penurunan di bawah level tersebut bisa melemahkan skenario kenaikan.
Indikator RSI (Relative Strength Index) juga mendukung pandangan ini, karena telah kembali ke level 50 dan mengujinya sebagai support. Secara historis, pola ini kerap diikuti dengan momentum beli baru.
ShayanBTC, analis kripto, menilai akumulasi penambang memperkuat prospek positif.
Halaman : 1 2 Selanjutnya