“Investor diperkirakan akan cenderung wait and see menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan FOMC Meeting The Fed,” jelasnya.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas bilang, pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps), meski Presiden Trump mendorong langkah yang lebih besar.
Tak hanya itu, saat ini pelaku pasar sedang memantau pertemuan pejabat Amerika Serikat (AS) dan China memulai perundingan di Madrid, Spanyol untuk membahas isu-isu penting pada 14 September 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu di dalam negeri, pemerintah Indonesia mengumumkan paket stimulus ekonomi baru senilai Rp16,23 triliun pada Senin (16/9) yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Langkah stimulus ini ditargetkan untuk dijalankan pada kuartal empat 2025 dan berlanjut ke tahun depan,” kata Nico.
Pengumuman tersebut datang setelah data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan pada kuartal II-2025. Ini tumbuh dari 4,87% pada kuartal I-2025.
“Capaian tersebut menjadi ekspansi tercepat sejak kuartal II 2023, yang sebagian besar ditopang oleh pertumbuhan lebih kuat pada investasi tetap dan konsumsi rumah tangga,” ucap Nico.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, secara teknikal, histogram negatif MACD mulai mengecil yang menandakan mulai terjadinya pelemahan tekanan jual.
Sementara itu, indikator Stochastic RSI mengalami reversal dari area oversold. Kemudian indikator volume beli mengalami kenaikan dan IHSG bertahan di atas level MA20.
“Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menguji level 7.970-8.020 untuk Selasa (16/9/2025),” jelas Valdy.
Saham pilihan Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Selasa (16/9/2025) jatuh pada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
Halaman : 1 2