“2025 menjadi tahun ketiga sejak 1996 di mana pemangkasan suku bunga terjadi saat S&P 500 berada di level tertinggi. Dua tahun sebelumnya adalah 2019 dan 2024. Rata-rata, S&P 500 naik 14% dalam 12 bulan setelah The Fed memangkas suku bunga ketika indeks mendekati rekor tertinggi,” tulis lembaga tersebut di platform X.
Caleb Franzen, pendiri Cubic Analytics, menilai Bitcoin tengah mengulangi pola bullish yang terjadi pada Mei lalu, yakni menembus volume-weighted average price (VWAP) dari rekor tertinggi sebelumnya.
“Sejak Bitcoin menembus VWAP yang diukur dari level ATH, pergerakan positif terus berlanjut,” kata Franzen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, para bulls Bitcoin berusaha menguatkan level US$117 ribu sebagai support utama, sebelum menghadapi resistensi terakhir menuju price discovery di atas US$118 ribu.
Peringatan Risiko ‘Exit Pump’
Namun, sejumlah analis memberi catatan hati-hati. Platform Material Indicators mengingatkan bahwa likuiditas pasar semakin menumpuk di sekitar level harga ini, sehingga rawan memicu pergerakan harga yang sangat fluktuatif.
“Meskipun tren makro masih bullish dan puncak harga belum tercapai, saat ini lebih terlihat seperti exit pump jangka pendek ketimbang fase akumulasi. Waktu yang akan membuktikan,” tulis Material Indicators.
Sebelumnya, Cointelegraph juga melaporkan bahwa order book menunjukkan kepadatan likuiditas di kisaran US$ 116.500 hingga US$ 119 ribu yang menjadi level penting untuk diawasi pelaku pasar.
Sebagai informasi, istilah exit pump dalam dunia kripto biasanya merujuk pada skenario ketika harga suatu aset digital didorong naik (pump) oleh para pelaku pasar besar atau kelompok tertentu, bukan untuk akumulasi jangka panjang, melainkan untuk menciptakan momentum agar mereka bisa menjual (exit) kepemilikannya di harga tinggi.
Halaman : 1 2