“Namun saat ini pelaku pasar menanti rilis data M2 Money Supply Agustus 2025, yang menjadi salah satu indikator penting stabilitas ekonomi nasional,” jelasnya.
Selain itu, penguatan harga emas juga memberi sentimen positif pada emiten pertambangan emas.
Goldman Sachs bahkan memproyeksikan harga emas bisa menembus US$ 5.000 per troi ons di tengah ketidakpastian global, termasuk dinamika politik Amerika Serikat dan geopolitik internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal ini akan menguntungkan emiten emas seperti ANTM, ARCI, BRMS, HRTA, MDKA, PSAB, UNTR, serta tambahan emiten baru EMAS,” ungkap Nafan.
Katalis lain yang ditunggu investor adalah pencatatan perdana saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IPO EMAS dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 23 September 2025, dan diperkirakan akan menambah warna pada sektor pertambangan emas di pasar modal.
Halaman : 1 2