Analis Glassnode menilai, pasar kripto kini menghadapi fase siklus akhir bullish dengan tekanan jual yang semakin dominan.
Data dari Hyblock menunjukkan, meski BTC sempat bertahan di kisaran US$ 112 ribu, aksi jual masih lebih mendominasi dibandingkan aksi beli.
Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya koreksi lebih dalam mendekati area support bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, data Binance memperlihatkan trader ritel dan investor besar (whales) justru meningkatkan posisi leverage long sejak awal pekan ini.
Meski harga terus terkoreksi. Pergerakan ini menggambarkan adanya tarik menarik kuat antara pembeli dan penjual.
Jika melihat kedalaman order book 10%, tekanan jual mulai mereda seiring upaya BTC untuk berkonsolidasi di kisaran US$ 111 ribu –113 ribu.
Namun, peta likuidasi memperlihatkan potensi tekanan jual baru dengan cluster besar di area US$ 107 ribu.
Secara lebih luas, pergerakan Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir masih banyak dipengaruhi oleh pasar futures perpetual dibandingkan faktor makroekonomi, ETF spot, maupun pasar saham AS.
Open interest Bitcoin sejak akhir Juli hingga pekan ini bergerak di kisaran US$ 46–53 miliar.
Minimnya volume beli di pasar spot serta penggunaan leverage long yang agresif membuat harga Bitcoin rawan ditekan hingga memicu gelombang likuidasi baru di level US$ 110 ribu–106 ribu.
Halaman : 1 2