Harga Kripto di Perdagangan Kamis, (24/9/2025): Bitcoin Turun 0,66 Persen dan Ethereum Melemah 0,56 Persen

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

harga kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam di mana Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

harga kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam di mana Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Pasar kripto kembali menghadapi Red September atau September Merah, istilah yang kerap dipakai karena bulan ini secara historis menjadi periode terburuk bagi aset digital. Setelah sempat menunjukkan awal yang menjanjikan, tren justru berbalik tajam.

Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin kompak melemah, menandakan momentum bullish (penguatan) sudah habis.

Dikutip dari coinmarketcap, Selasa (23/9/2025), awal pekan ini, Bitcoin ditutup di level USD 112.769 atau kurang lebih Rp 1,84 miliar (estimasi kurs Rp 16.300 per USD), turun 2,19% dalam sehari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan, harga Bitcoin sempat jatuh lebih dalam ke USD 111.986 akibat gelombang likuidasi besar-besaran. Jika harga kembali terkoreksi sekitar 4%, maka September resmi masuk ke zona merah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto turun 3,8% hingga kembali berada di bawah USD 4 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dengan pasar saham AS, di mana indeks S&P 500 justru naik 0,5% ke 6.690 poin, menunjukkan perbedaan arah yang cukup tajam.

Baca Juga  Harga Kripto di Perdagangan Rabu (1/10/2025): Harga Bitcoin dan Ethereum Kompak Memerah

Dari sisi psikologis pasar, Indeks Ketakutan & Keserakahan Kripto turun ke skor 45 — level terendah bulan ini. Meski masih netral, tren ini menunjukkan investor makin berhati-hati.

Menariknya, sebagian pelaku pasar masih optimistis akan ada rebound. Namun data on-chain serta pergerakan harga justru menggambarkan risiko koreksi lebih lanjut. Perbedaan pandangan ini membuat pasar kripto tampak terpecah belah.

Sementara itu, perbandingan dengan pasar saham makin kontras. S&P 500 mendekati rekor tertinggi, sedangkan kripto justru terseret ke bawah.

Fenomena “decoupling” ini bisa jadi mencerminkan pergeseran modal ke aset yang lebih stabil, atau meningkatnya penghindaran risiko terhadap kripto yang cenderung volatil.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:16

Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:34

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Berita Terbaru