Rupiah Spot Melemah 0,29% Berada Rp16.735 Per Dolar AS di Awal Perdagangan Kamis (25/9/2025) Pagi Ini

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

rupiah melemah 0,29% dibanding penutupan pada hari sebelumnya ke level Rp 16.685 per dolar AS. Ini jadi level terburuk rupiah sejak akhir April 2025.

rupiah melemah 0,29% dibanding penutupan pada hari sebelumnya ke level Rp 16.685 per dolar AS. Ini jadi level terburuk rupiah sejak akhir April 2025.

Topikseru.com – Pada awal perdagangan hari ini. Kamis (25/9/2025) rupiah spot dibuka di melemah Rp16.735 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Ini membuat rupiah melemah 0,29% dibanding penutupan pada hari sebelumnya ke level Rp 16.685 per dolar AS. Ini jadi level terburuk rupiah sejak akhir April 2025.

Hingga pukul 09.00 WIB, mata uang di Asia bervariasi dengan kecenderungan menguat. Di mana, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah melonjak 0,35%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selanjutnya ada yen Jepang yang terkerek 0,11% dan dolar Singapura menanjak 0,06%. Lalu ada yuan China yang naik 0,04%.

Berikutnya, dolar Hongkong menguat tipis 0,006% terhadap the greenback.

Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah ambles 0,55%. Diikuti, dolar Taiwan yang terkoreksi 0,27%.

Disusul, baht Thailand yang turun 0,09% dan ringgit Malaysia melemah 0,06% di pagi ini.

Ekonom Bank Central Asia: Rupiah akan Bergerak di Kisaran Rp16.500 – Rp16.800 Per Dolar AS Hingga Akhir 2025

Pada perdagangan Rabu (24/9/2025), rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.685 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan tren pelemahan.

Sejalan dengan pelemahan tersebut, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun per 24 September 2025 tercatat sebesar 82,17 bps, naik dibandingkan posisi 18 September 2025 yang berada di 70,17 bps.

Data Bank Indonesia (BI) dari transaksi pasar keuangan domestik periode 15–18 September 2025 juga menunjukkan adanya arus keluar dana asing.
Nonresiden mencatat jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5,49 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 2,79 triliun. Meski demikian, asing masih melakukan beli neto di pasar saham sebesar Rp 0,16 triliun.

Baca Juga  Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,33% Berada di Level Rp16.353 Per Dolar AS

Sepanjang tahun 2025 hingga 18 September, nonresiden membukukan jual neto Rp 59,73 triliun di pasar saham dan Rp 119,62 triliun di SRBI, serta beli neto Rp 41,82 triliun di pasar SBN.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, menilai investor asing mulai melakukan reposisi portofolio sejak pertengahan tahun ini.
Hal tersebut dipengaruhi tren penurunan suku bunga di berbagai negara emerging market, termasuk imbal hasil obligasi dan instrumen keuangan lainnya.

Menurut David, hanya Jepang dan Brasil yang justru mengalami tren kenaikan suku bunga.

“Jadi mereka lari ke beberapa negara yang trennya naik atau ekspektasi ke depannya naik. Contohnya tadi Jepang, mereka ekspektasi suku bunga di sana cenderung naik,” ujar David.

Ia menambahkan, reposisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara emerging market lainnya.

Investor asing turut mengalihkan dana mereka ke aset lain, seperti saham perusahaan teknologi maupun komoditas logam mulia, termasuk emas, platinum, dan paladium.

“Kita kan juga sama trennya dengan emerging market lain kecenderungannya turun. Imbal hasil aset di Indonesia ya, terutama di fixed income. Tapi kalau saham mereka melihat masih lumayan menarik di beberapa sektor. Sehingga relatif stabil,” jelas David.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyoroti siklus pelonggaran kebijakan moneter BI yang masih berlangsung, serta intervensi BI di pasar.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Retail MNC Sekuritas Herditya: IHSG Diproyeksikan akan Cenderung Konsolidasi
Komoditas Doo Financial Futures: Rupiah rupiah akan Bergerak di Rentang Rp16.550-Rp16.650 Per Dolar AS
Nasib Pasar Aksara Medan: Pedagang Bimbang, PUD Pasar Dinilai Minim Gebrakan
IHSG Akhirnya Rebound Menguat 27,25 Poin Bertengger di Level 8.071,08 Sore Ini
Rupiah Spot Sukses Pertahankan Penguatan di Level Rp16.598 Per Dolar AS Sore Ini
Galeri Antik Medan: Cafe Retro yang Menjual Kopi, Buku Bekas, hingga 30.000 Kaset Pita Lawas
Rupiah Spot Menguat 0,16% di Posisi Rp16.610 Per Dolar AS di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Siang Ini
IHSG Naik 28,76 Poin Berada di Level 8.072,59 di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Siang Ini

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:42

Retail MNC Sekuritas Herditya: IHSG Diproyeksikan akan Cenderung Konsolidasi

Jumat, 3 Oktober 2025 - 06:18

Komoditas Doo Financial Futures: Rupiah rupiah akan Bergerak di Rentang Rp16.550-Rp16.650 Per Dolar AS

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:37

Nasib Pasar Aksara Medan: Pedagang Bimbang, PUD Pasar Dinilai Minim Gebrakan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:15

IHSG Akhirnya Rebound Menguat 27,25 Poin Bertengger di Level 8.071,08 Sore Ini

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:06

Rupiah Spot Sukses Pertahankan Penguatan di Level Rp16.598 Per Dolar AS Sore Ini

Berita Terbaru