Topikseru.com – Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini. Jumat (26/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 30,45 poin atau 0,38% ke 8.071,115.
Penguatan IHSG ini disokong mayoritas indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Barang Baku yang melonjak 1,97% di akhir sesi pertama.
Disusul, IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang naik 0,82%, IDX Sektor Teknologi yang naik 0,73%, IDX Sektor Energi naik 0,66% dan dan IDX Sektor Infrastruktur naik 0,57%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikutnya, IDX Sektor Perindustrian naik 0,53%, IDX Sektor Kesehatan menguat 0,24% dan IDX Sektor Keuangan yang menguat 0,19%.
Sementara itu, IDX Sektor Transportasi dan Logistik menjadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah turun 1,42% pada akhir perdagangan sesi pertama.
Disusul, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer turun 0,34%, dan IDX Sektor Properti dan Real Estate yang melemah 0,05%.
Total volume transaksi bursa mencapai 23,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,59 triliun. Sebanyak 308 saham naik harga, 326 turun harga dan 160 flat.
Top gainers LQ45 siang ini terdiri dari:
PT Merdeka Battery Minerlas Tbk (MBMA) naik 22,84%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 7,49%
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 3,86%
Top losers LQ45 siang ini adalah:
PT Indosat Tbk (ISAT) turun 3,05%
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) turun 1,89%
PT Indah Kiat Pulp and Papr Tbk (INKP) turun 1,61%
Rupiah Melemah 0,16% Dibuka di Level Rp16.775 Per Dolar AS di Awal Perdagangan Jumat (26/9/2025)
Pada awal perdagangan hari ini. Jumat (26/9/2025) rupiah spot masih melemah dibuka di level Rp 16.775 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.
Ini membuat rupiah melemah 0,16% dibanding penutupan pada hari sebelumnya ke level Rp 16.749 per dolar AS. Ini masih menjadi level terburuk rupiah sejak akhir April 2025.
Hingga pukul 09.00 WIB, mata uang di Asia cenderung melemah. Di mana, peso Filipna menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah ambles 0,44%.
Selanjutnya ada dolar Taiwan dan ringgit Malaysia yang anjlok, masing-masing 0,36% dan 0,27%. Disusul, baht Thailand yang terkoreksi 0,16%.
Halaman : 1 2 Selanjutnya