Sementara itu, harga emas melesat ke US$3.770 per ons, hanya 0,5% di bawah rekor tertingginya.
Lonjakan ini menunjukkan investor lebih condong ke aset lindung nilai tradisional di tengah ketidakpastian global.
Indeks S&P 500 juga ditutup menguat, didorong data belanja konsumen AS yang naik 0,6% pada Agustus. Kuatnya konsumsi rumah tangga menopang sentimen pasar, meski sebelumnya dikhawatirkan akan melambat akibat kenaikan harga dan pelemahan pasar tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Isu Regulasi
Selain faktor makroekonomi, pasar kripto juga dibayangi isu regulasi. Wall Street Journal melaporkan, sejumlah perusahaan treasury kripto mendapat panggilan dari regulator AS, termasuk SEC dan FINRA, terkait dugaan aktivitas perdagangan mencurigakan sebelum pengumuman korporasi.
Mantan pengacara SEC David Chase menyebut, langkah tersebut biasanya menjadi awal dari penyelidikan lebih lanjut. Namun, arah investigasi masih belum pasti.
Trader juga kian frustrasi dengan lambannya realisasi rencana cadangan strategis Bitcoin pemerintah AS.
Meski perintah eksekutif sudah ditandatangani sejak Maret, belum ada langkah konkret maupun audit resmi terkait kepemilikan kripto oleh pemerintah.
Dengan kondisi makro yang mendukung saham dan emas, serta ketidakpastian regulasi yang menghantui pasar kripto, harga Bitcoin masih sulit menembus level psikologis US$ 110 ribu.
Halaman : 1 2