Topikseru.com – Di tengah hiruk-pikuk kota, sebuah ruang nostalgia berdiri hangat di Jalan HM Joni, Kecamatan Medan Kota. Namanya Galeri Antik Medan, sebuah kafe bergaya retro yang memadukan aroma kopi, tumpukan buku bekas, dentingan musik lawas dari kaset pita dan vinyl, hingga asap cerutu lembut yang mengepul pelan.
Tempat ini bukan sekadar tempat ngopi, ia adalah museum hidup bagi para pencinta literatur dan kolektor audio vintage.
Kopi yang Dijual, Buku yang Laku
Pemilik Galeri Antik Medan, John Fawer Siahaan, mengaku terkejut dengan respons pengunjung sejak pembukaan resmi pada Sabtu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Awalnya kupikir pemasukan harian datang dari kopi. Ternyata dari buku dan kaset pita duluan yang laku,” katanya kepada Topikseru.com, Selasa malam (30/9/2025).
John menyadari, Medan sedang haus akan toko buku alternatif, yakni tempat yang tenang, privat, dan jauh dari hiruk-pikuk toko buku besar.
Untuk saat ini, ia fokus menjual buku-buku bekas karena keterbatasan modal menghadirkan buku baru.
Dari Buku ke Kaset Pita: Koleksi Capai 30.000 Buah
Namun ada satu hal yang membuat Galeri Antik Medan berbeda dari toko buku second lain, yakni kehadiran 30.000 koleksi kaset pita lawas yang tertata rapi, dari pop, rock, hingga musik daerah.
Penulis : Agus Sinaga
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 Selanjutnya