Adapun pada akhir perdagangan Kamis (2/10/2025), nilai tukar rupiah spot ditutup menguat 0,22% secara harian ke posisi Rp 16.598 per dolar AS. Rupiah berdasarkan Jisdor BI juga menguat 0,41% ke Rp 16.612 per dolar AS.
Investment Advisor Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menambahkan penguatan rupiah terhadap dolar AS ini yang turut mendorong penguatan pada IHSG. Pada akhirnya membuat IHSG menguat bersama bursa Asia lain.
Alrich menjelaskan secara teknikal, IHSG pembentukan histogram negatif MACD berlanjut dan indikator Stochastic RSI berada di area pivot. Pada perdagangan Kamis (2/10/2025), IHSG ditutup di bawah level MA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sehingga diperkirakan IHSG bergerak dalam rentang 8.020 sampai dengan 8.150 pada perdagangan akhir pekan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Head of Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG memproyeksikan IHSG akan cenderung konsolidasi dalam jangka pendek dengan level support di 8.062 dan resistance di 8.086.
Menurutnya, investor akan mencermati rilis data ketenagakerjaan AS, yakni Non-Farm Payroll. Untuk perdagangan Jumat (3/10), saham pilihan Herditya jatuh pada PANI, ISAT dan BBRI.
Dia menjelaskan investor dapat mencermati saham PANI di rentang Rp 15.225–Rp 15.675. Sementara, saham ISAT bisa dicermati di area Rp 1.825–Rp 1.955 dan saham BBRI di kisaran Rp 3.820–Rp 3.910.
Halaman : 1 2