Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu sentimen yang mempengaruhi rupiah adalah shutdown pemerintah AS.
Pemerintah AS diperkirakan akan tetap tutup setidaknya selama tiga hari, mengganggu beberapa operasi federal di seluruh negeri.
Anggota Senat juga tampaknya hanya melihat sedikit kemajuan dalam mencapai konsensus mengenai rancangan undang-undang pengeluaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penutupan yang berkepanjangan dapat merugikan perekonomian AS dengan terganggunya layanan-layanan penting,” ujar Ibrahim.
Selain itu, ancaman Presiden Donald Trump untuk memecat lebih banyak pegawai federal juga berpotensi semakin merugikan sektor tenaga kerja.
Data penggajian nonpertanian yang diawasi ketat, yang awalnya dijadwalkan rilis Jumat ini, kini diperkirakan akan ditunda hingga setidaknya minggu depan.
Namun, data penggajian swasta yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan pendinginan lebih lanjut di pasar tenaga kerja.
Ini membuat pasar sebagian besar optimis terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Selain itu dari sentimen domestik, Ibrahim menyoroti pemerintah yang mengumumkan sejumlah stimulus tambahan pada kuartal akhir tahun ini. Stimulus itu untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Sejumlah program akselerasi mulai dijalankan, antara lain program magang untuk maksimal fresh graduate satu tahun melalui platform SIAP kerja yang akan dibuka 15 Oktober.
Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah hari ini (3/10) bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat dalam rentang Rp 16.560 – Rp.16.600 per dolar AS.
Sementara itu, Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures, Lukman Leong menambahkan, rupiah menguat di tengah sentimen risk on di pasar.
Menurutnya, investor mengabaikan kekhawatiran atas shutdown pemerintah AS. Adapun data pekerjaan ADP yang sangat buruk semalam masih terus menekan dolar AS.
“Tidak ada data ekonomi dari domestik hari ini, rupiah diperkirakan berpotensi menguat oleh dukungan sentimen risk on,” ucap Lukman.
Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 16.550 – Rp 16.650 per dolar AS.
Halaman : 1 2