Ini menunjukkan ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS dan penundaan rilis data penting.
Dari dalam negeri, ia menyebut sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah lambannya belanja pemerintah.
Belanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2025(belanja APBN 2025) cenderung terlambat karena banyaknya penyesuaian. Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyerapan belanja K/L selama ini tetap berjalan secara reguler, meski kecepatan penyaluran tiap K/L berbeda sehingga terlihat berjarak (gap).
“Walau demikian, pemerintah masih optimistis, masing-masing K/L dapat mampu menyerap anggaran dengan maksimal di akhir tahun,” ujar Ibrahim.
Pemerintah disebut masih optimis karena tren realisasi belanja K/L sebagian saat ini sudah menunjukkan progres positif.
Kemenkeu mencatat, terdapat 12 K/L besar yang sudah melaporkan progres realisasi belanja mencapai 80%.
Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah hari ini bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.580 – Rp 16.630 per dolar AS.
Halaman : 1 2