Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 98,21, naik dari sehari sebelumnya yang ada di 98,10.
Pengamat Mata Uang: Rupiah Spot Bergerak Berfluktuatif
Pada akhir perdagangan Senin (6/10/2025) rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda banyak mendapatkan sentimen dari dalam dan luar negeri.
Berdasarkan data rupiah tercatat melemah 0,12% secara harian ke Rp 16.583 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia, rupiah menguat tipis 0,07% ke posisi Rp 16.598 per dolar AS.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah diantaranya shutdown pemerintah AS.
Para Senator AS gagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali pemerintah federal untuk keempat kalinya, memperpanjang penutupan yang sedang berlangsung hingga minggu depan.
Ini menunjukkan ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS dan penundaan rilis data penting.
Dari dalam negeri, ia menyebut sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah lambannya belanja pemerintah.
Belanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2025(belanja APBN 2025) cenderung terlambat karena banyaknya penyesuaian. Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Penyerapan belanja K/L selama ini tetap berjalan secara reguler, meski kecepatan penyaluran tiap K/L berbeda sehingga terlihat berjarak (gap).
“Walau demikian, pemerintah masih optimistis, masing-masing K/L dapat mampu menyerap anggaran dengan maksimal di akhir tahun,” ujar Ibrahim.
Pemerintah disebut masih optimis karena tren realisasi belanja K/L sebagian saat ini sudah menunjukkan progres positif.
Kemenkeu mencatat, terdapat 12 K/L besar yang sudah melaporkan progres realisasi belanja mencapai 80%.
Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah hari ini bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.580 – Rp 16.630 per dolar AS.
Halaman : 1 2