Emas Mencatat Tonggak Sejarah Baru Menembus Level US$ 4.000 Per Troy Ounce

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenaikan emas juga mendorong harga perak yang melonjak 3,2% ke posisi US$ 49,39 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 49,57.

Kenaikan emas juga mendorong harga perak yang melonjak 3,2% ke posisi US$ 49,39 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 49,57.

“Dengan kondisi ini, kami melihat tidak ada alasan signifikan bagi harga emas untuk terkoreksi dalam waktu dekat. Bahkan emas berpotensi menantang level US$ 5.000 per ounce tahun ini,” kata Piggott.

Situasi politik di AS ikut memperkuat sentimen pasar. Penutupan pemerintahan (government shutdown) yang memasuki hari kedelapan telah menunda rilis data ekonomi penting, sehingga pelaku pasar mengandalkan sumber non-pemerintah untuk memperkirakan arah kebijakan The Fed.

Saat ini, pasar menilai ada kemungkinan besar pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan mendatang, dengan peluang serupa di bulan Desember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Risalah pertemuan The Fed pada 16-17 September menunjukkan para pejabat mulai khawatir terhadap risiko pelemahan pasar tenaga kerja, meski tetap waspada terhadap inflasi yang masih tinggi.

Sementara itu, krisis global seperti konflik di Timur Tengah, perang Ukraina, hingga gejolak politik di Prancis dan Jepang ikut memicu pelarian dana ke emas.

Data World Gold Council mencatat arus masuk dana ke ETF emas global telah mencapai US$ 64 miliar sepanjang tahun ini, dengan rekor bulanan sebesar US$17,3 miliar pada September. Fenomena “fear of missing out” juga disebut mendorong investor memburu emas.

Secara teknikal, posisi Relative Strength Index (RSI) emas kini berada di level 87, menandakan kondisi overbought.

Di sisi lain, HSBC menaikkan proyeksi harga rata-rata perak 2025 menjadi US$ 38,56 per ounce dan 2026 ke level US$44,50 per ounce, dengan mempertimbangkan tingginya harga emas, kuatnya permintaan investor, dan potensi volatilitas pasar.

Kenaikan harga emas dan perak juga menular ke logam mulia lain. Harga platinum naik 3% ke US$1.666,47 per ounce, level tertinggi sejak Februari 2013. Sedangkan palladium melonjak 8,4% ke US$1.449,69, menembus level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:16

Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:34

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Berita Terbaru