Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melesat sekitar 52%, terdorong ketidakpastian geopolitik, lonjakan pembelian bank sentral, arus masuk ke ETF emas, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.
Risalah rapat The Federal Reserve September lalu menunjukkan kekhawatiran pejabat bank sentral terhadap risiko pasar tenaga kerja yang dinilai cukup tinggi untuk memicu pemangkasan suku bunga.
Fed sendiri sudah memangkas suku bunga 25 basis poin pada September, dan pasar kini memperkirakan peluang hampir pasti adanya penurunan tambahan pada Oktober dan Desember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perak juga menikmati reli besar tahun ini dengan kenaikan 69%, dipicu faktor serupa dengan emas ditambah pasokan yang kian terbatas.
Pasar fisik perak di London bahkan disebut makin tipis likuiditasnya karena derasnya pembelian ETF dan pergerakan logam menuju AS.
Kondisi ini sempat membuat Kotak Mahindra di India menghentikan sementara investasi baru pada ETF perak.
Selain emas dan perak, logam mulia lain juga ikut melemah. Platinum turun 2,4% menjadi $1.622,25 per ons, sementara paladium terkoreksi 1,7% ke US$ 1.425,36 per ons.
Halaman : 1 2