Di samping itu, tambah Alrich, laju IHSG dipengaruhi oleh penjualan ritel domestik bulan Agustus 2025 sebesar 3,5% secara tahunan (YoY), melemah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 4,7% YoY per Juli 2025.
Meskipun begitu, penjualan ini menandakan pertumbuhan selama empat bulan berturut-turut. Hal ini menurut Alrich didorong oleh stimulus ekonomi pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat.
Selain itu, data penjualan motor di bulan September 2025 yang meningkat 7,3% YoY dari posisi 0,7% YoY di bulan sebelumnya juga turut memperkuat optimisme investor hari ini. Hal ini terjadi berkat tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, penjualan mobil pada September 2025 tampak menurun 15,1% YoY setelah sebelumnya juga melemah 19,0% YoY di bulan Agustus 2025.
Secara teknikal, Alrich melihat indikator MACD membentuk golden cross dan indikator Stochastic RSI kembali mengarah ke atas di area pivot. IHSG hari ini mampu bertahan di atas level 8.200, disertai volume beli.
Dengan demikian, dia menaksir IHSG berpeluang lanjut menguat menguji level support 8.150 dan resistance 8.300 besok.
“Namun perlu diwaspadai potensi pullback jangka pendek akibat profit taking pada akhir pekan,” wantinya.
Senada, Herditya juga memprediksi IHSG akan melanjutkan relinya di rentang support 8.233 dan resistance 8.272 hari ini.
“Kami perkirakan investor masih akan mencermati pidato The Fed dan pergerakan harga emas dunia,” imbuh Herditya.
Dengan begitu, hari ini Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL).
Masing-masing rentang support dan resistance-nya ialah Rp 153-164, Rp 800-815, dan Rp 346-360.
Sementara itu, pilihan saham Alrich hari ini jatuh pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Halaman : 1 2