IHSG Kembali Cetak Penutupan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Baru

Sabtu, 11 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan menguat tipis 0,08% ke level 8.257,85. IHSG kembali mencetak penutupan rekor tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH) baru.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan menguat tipis 0,08% ke level 8.257,85. IHSG kembali mencetak penutupan rekor tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH) baru.

Perdagangan perdagangan Jumat (10/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan menguat tipis 0,08% ke level 8.257,85.

IHSG kembali mencetak penutupan rekor tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH) baru.

VP of Equity Retail Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menilai penguatan IHSG ini belum terdampak fenomena window dressing sepenuhnya, tetapi disebabkan oleh beberapa sentimen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, rebalancing indeks global seperti MSCI dan FTSE yang memasukkan emiten konglomerasi dan menjadi penopang pergerakan IHSG bahkan sampai mencetak rekor tertinggi terbaru.

“Kedua, spekulasi pada dampak implementasi suku bunga yang menurun. Ini membuat cost of fund emiten berpotensi menggairahkan ekspansi para emiten,” jelasnya.

Ketiga, siklus atau tematik komoditas dengan penguatan beberapa komoditas seperti tembaga, silver dan emas mendorong penguatan saham-saham yang berkaitan dengan komoditas terkait.

Terakhir, sentimen peningkatan likuiditas melalui penggelontoran dana Rp200 triliun pemerintah berpotensi mendorong aktivitas sektor riil dan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca Juga  IHSG Melemah 1,15% Berada di Level 8.132,54 di Akhir Perdagangan Selasa (14/10/2024)

“Namun dengan emiten bobot besar, seperti big bank yang belum merealisasikan window dressing justru akan menjadi angin segar jika sudah terimplementasi dampak terhadap kinerja emiten,” katanya.

Meski begitu, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mencermati untuk sekarang terlihat ada kombinasi juga dari window dressing dan kekuatan dari investor domestik.

“Sementara asing yang masih cukup selektif untuk masuk ke pasar saham, terutama ke saham growth karena investor menantikan laporan keuangan kuartal III-2025,” jelasnya.

Indy menambahkan pelaku pasar, khususnya investor asing masih menantikan kondisi perekonomian Tanah Air seperti data ekonomi dan outlook suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan The Fed.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, penguatan IHSG didorong oleh gelontoran paket stimulus yang diberikan oleh pemerintah untuk menggerakan ekonomi.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Analis Pasar: Rupiah Spot Fluktuatif Tapi Masih Dalam Tren Positif
Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Senin (20/10/2025): Bitcoin Naik 1,66 Persen dan Ethereum (ETH) Turut Menguat 3,06 Persen
Harga Sembako di Medan Hari Ini: Harga Wortel Meroket hingga Rp 22 Ribu/Kg, Stok Menipis
Harga Bitcoin Naik 1,66 Persen Berada di Level USD108.980 atau Setara Rp1,80 Miliar Per Koin
Rupiah Spot Menguat Tipis 0,02% Bertengger di Level Rp16.586 Per Dolar AS
Harga Emas Antam Melorot Rp13.000 Dibanderol Rp2.415.000 Per Gram di Perdagangan Senin (20/10/2025)
IHSG Tampil Perkasa Menguat 73,131 Poin ke Level 7.988,787 di Perdagangan Senin (20/10/2025) Pagi Ini
Analis Pasar: IHSG akan Masih Akan Disetir Oleh Sentimen Domestik dan Global

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:19

Analis Pasar: Rupiah Spot Fluktuatif Tapi Masih Dalam Tren Positif

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:36

Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Senin (20/10/2025): Bitcoin Naik 1,66 Persen dan Ethereum (ETH) Turut Menguat 3,06 Persen

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:19

Harga Sembako di Medan Hari Ini: Harga Wortel Meroket hingga Rp 22 Ribu/Kg, Stok Menipis

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:55

Harga Bitcoin Naik 1,66 Persen Berada di Level USD108.980 atau Setara Rp1,80 Miliar Per Koin

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:41

Rupiah Spot Menguat Tipis 0,02% Bertengger di Level Rp16.586 Per Dolar AS

Berita Terbaru