Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin (BTC) Melejit 3% Lebih Bertengger di Level US$115.459 atau Setara Rp1,91 Miliar Per Koin

×

Harga Bitcoin (BTC) Melejit 3% Lebih Bertengger di Level US$115.459 atau Setara Rp1,91 Miliar Per Koin

Sebarkan artikel ini
Bitcoin
Bitcoin (BTC) hari ini terlihat melejit 3,72% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 115.459 per koin atau setara Rp 1,91 miliar (Kurs Rp 16.618).

Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump menulis di platform X. “Jangan khawatir tentang China, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi yang sangat saya hormati hanya sedang mengalami masa sulit.

Ia tidak ingin depresiasi bagi negaranya, dan saya pun tidak. AS ingin membantu China, bukan menyakitinya!!!,” tulis Trump.

Reaksi Pasar dan Harapan Baru
Sebelumnya, pengumuman kebijakan ekspor mineral tanah jarang dari China pada Jumat (10/10/2025) memicu gejolak besar di pasar kripto, dengan nilai likuidasi 24 jam terbesar dalam sejarah industri tersebut, setelah Trump menanggapi dengan nada keras dan mengumumkan tarif tambahan 100% terhadap impor dari China.

Namun, perubahan nada Trump pada Minggu dinilai sebagai tanda potensi deeskalasi ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut.

Langkah ini diharapkan dapat mengakhiri bulan-bulan ketidakpastian perdagangan global yang sebelumnya mengguncang pasar keuangan.

Analis investasi dari The Kobeissi Letter menulis pada Minggu, jika Presiden Trump benar-benar menurunkan tensi pada Minggu ini, pasar berpotensi melonjak pada Senin. Reaksi pasar terhadap setiap unggahan Trump masih sangat tinggi.

Baca Juga  Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Jumat, (19/9/2025): Bitcoin Naik Tipis 0,41% dan Ethereum (ETH) Naik 0,70%

Pada Jumat sebelumnya, Trump sempat mengatakan tidak ada alasan untuk bertemu Presiden China Xi Jinping di sela KTT APEC yang akan digelar di Seoul, Korea Selatan, pada 31 Oktober 2025. Pernyataan itu disampaikan setelah China mengumumkan kebijakan kontrol ekspor tanah jarang.

Meski begitu, Jeff Park, penasihat investasi di Bitwise, menilai pertemuan antara kedua pemimpin besar itu tetap ‘pasti akan terjadi’.

“Ini tidak ada kaitannya dengan tarif. Trump akan hadir karena ia menyukai hal-hal bersejarah, momen foto, dan upacara megah untuk mengabadikan namanya dalam sejarah,” ujar Park.

Dengan meredanya nada konfrontatif dari kedua pihak, pelaku pasar kini menaruh harapan bahwa dialog dagang AS–China akan kembali terbuka, memberi peluang bagi stabilisasi ekonomi global yang sempat terguncang akibat perang dagang berkepanjangan.