Top losers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (-2,95%)
2. PT Indosat Tbk (ISAT) (-2,57%)
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (-2,52%)
Analis Pasar: IHSG Berpotensi Terkoreksi Menguji Support di 8.150 dengan Resistance Terdekat 8.272

PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi dalam sepekan ke depan akibat tekanan katalis global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS) terhadap China diperkirakan meningkatkan ketegangan perdagangan dan memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Ketegangan AS-China juga berpotensi menaikkan harga emas sebagai safe haven.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Hari Rachmansyah mengatakan, faktor-faktor eksternal ini bisa memicu risiko keluarnya dana asing atau foreign outflow dari pasar saham domestik dan aksi profit taking.
Hari menambahkan tekanan pada IHSG diperkirakan muncul di awal pekan seiring kebijakan tarif baru yang diterapkan pemerintahan Trump terhadap China. Di sisi lain, ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China juga berpotensi mendorong kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai.
Dus, Hari memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi menguji support di 8.150 dengan resistance terdekat 8.272.
“Pelaku pasar disarankan bersikap defensif, fokus pada saham berfundamental kuat, dan menerapkan strategi buy on weakness secara selektif,” ujar Hari dalam risetnya.
Berikut rekomendasi sejumlah saham dari IPOT untuk sepekan mendatang:
1. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Rekomendasi: Buy
Entry: Rp 2.320
Target harga: Rp 2.670
Stop loss: Rp 2.140
Analisa: Sepanjang pekan terakhir, CDIA mencatat net buy asing Rp 536 miliar, menandakan minat beli yang solid. Selama bertahan di atas EMA-5, saham ini berpotensi melanjutkan tren naik, didukung sentimen positif dari langkah perusahaan memperkuat kendali pada dua anak usahanya di sektor pelayaran, CSI dan MIM.
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Rekomendasi: Buy
Entry: Rp 3.310
Target harga: Rp 3.600
Stop loss: Rp 3.190
Analisa: Sepanjang pekan terakhir ANTM mencatat net buy asing sebesar Rp 135 miliar, didorong oleh sentimen positif dari kenaikan harga emas yang signifikan akibat meningkatnya ketidakpastian global. Kondisi ini memberikan peluang bagi saham ANTM untuk melanjutkan potensi penguatan dalam waktu dekat.
3. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Rekomendasi: Buy
Entry: Rp 2.090
Target harga: Rp 2.320
Stop loss: Rp 1.970
Analisa: SSIA mulai menunjukkan perubahan arah dengan pergerakan harga yang berbalik ke tren uptrend, didukung oleh meningkatnya minat investor besar serta sentimen positif dari pengembangan proyek kawasan industri Subang Smartpolitan. Proyek ini menjadi katalis utama karena diharapkan menarik investasi dari berbagai sektor, termasuk otomotif dan manufaktur, yang dapat meningkatkan kinerja penjualan lahan dan pendapatan perusahaan ke depan.
Halaman : 1 2