“Kemudian, investor juga masih mencermati adanya eskalasi perang dagang AS dan China yang memanas kembali,” katanya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, IHSG ditutup melemah dengan saham sektor teknologi mencatatkan pelemahan terbesar. Sedangkan, saham sektor infrastruktur membukukan kenaikan terbesar.
Koreksi pada saham-saham berkapitalisasi besar yang selama ini menjadi penopang penguatan indeks juga masih berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saham-saham tersebut mengalami profit taking karena telah menguat signifikan selama beberapa waktu terakhir ini,” ujarnya kepada Kontan, Rabu.
Indeks di bursa Asia hari ini cenderung ditutup menguat. Di China, pada September 2025 juga kembali terjadi deflasi 0,3% year on year (YoY), dari deflasi 0,4% YoY di Agustus 2025.
Realisasi itu lebih rendah dari estimasi yang diperkirakan terjadi deflasi 0,1% YoY. “Deflasi ini terutama akibat turunnya harga makanan,” tuturnya.
Sementara, indeks di bursa Eropa dibuka cenderung menguat, didorong oleh penguatan pada saham-saham produk barang mewah. “Sedangkan indeks futures di Wall Street bergerak dalam kisaran sempit,” paparnya.
Untuk perdagangan Kamis (16/10), Herditya memproyeksikan, IHSG berpeluang menguat dengan support 8.020 dan resistance 8,087.
”Pergerakannya diperkirakan akan dipengaruhi oleh pernyataan The Fed yang tampaknya masih condong untuk adanya cut rate ke depannya dan juga cermatan investor akan perang dagang,” tuturnya.
Herditya pun menyarankan investor untuk mencermati saham ADRO dengan target harga Rp 1.735 – Rp 1.795 per saham, MAPA Rp 625 – Rp 665 per saham, dan PTRO Rp 7.525 – Rp 7.975 per saham.
Alrich melihat, secara teknikal, terjadi pelebaran slope negative MACD. Indikator stochastic RSI bergerak di area pivot.
IHSG hari ini masih berada di bawah level MA5 dan MA20, meskipun demikian IHSG masih mampu ditutup di atas level psikologis 8.000.
Sehingga, IHSG pun masih berpotensi menguji level 8.000. Terdapat gap down di level 7.855 yang berpotensi akan ditutup dulu jika terjadi koreksi lanjutan pada IHSG.
“Namun selama IHSG masih mampu ditutup di atas level 8.000, maka masih berpeluang akan terjadi rebound,” paparnya.
Alrich memproyeksikan, IHSG bergerak di area support 7.855 dan resistance 8.150, dengan pivot 8.100 pada Kamis.
Investor pun disarankan untuk mencermati pergerakan saham EMTK, TLKM, ACES, ANTM, dan MBMA pada perdagangan hari ini.
Halaman : 1 2