Menanggapi hal tersebut, Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda melihat, penguatan pada hari ini ditopang oleh beberapa sektor utama, khususnya CPO, yang terdorong sentimen program kebijakan mandatori B50.
“Terlihat dari kenaikan pada saham-saham seperti GZCO, BWPT, TLDN, dan CSRA,” ujarnya.
Selain itu, saham-saham berkorelasi dengan emas juga turut menguat hari ini seiring harga emas dunia kembali menembus level all-time high di USD 4.200 per troi ons di tengah ketidakpastian global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sektor consumer juga mencatat performa positif berkat katalis potensi penurunan PPN, dengan saham seperti UNVR dan MAPI menjadi perhatian pasar,” paparnya.
Head of Retail Research MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, penguatan IHSG hari ini didukung oleh pergerakan emiten perbankan yang juga bergerak menguat.
“Serta penguatan bursa global dan regional yang mayoritas juga menguat di tengah meredanya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China,” tuturnya.
Menurut Reza, secara teknikal, IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan tren positifnya pada perdagangan Jumat (17/10) hari ini. Hal ini didukung oleh support psikologis kuat di level 8.000 dan resistance terdekat di kisaran 8.200–8.270.
Reza pun memproyeksikan IHSG bakal bergerak di level 8.000 – 8.200 pada Jumat (17/10/2025).
“Secara sentimen masih hangat mengenai perkembangan perang dagang yang terjadi antara AS dan China,” paparnya.
Sektor yang berpotensi menarik untuk Jumat adalah CPO, konsumer, dan emiten berbasis emas.
Untuk hari ini, Reza menyarankan investor untuk mencermati MDKA dengan target harga Rp 2.560 per saham, DSNG di Rp 2.070 per saham, dan MAPI di Rp 1.380 per saham.
Sementara, Herditya memperkirakan, IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas dengan support 8.101 dan resistance 8.148.
“Investor masih akan mencermati terkait perang dagang dan pernyataan The Fed, ditambah dengan adanya katalis untuk perbankan menjelang rilis kinerja kuartal III 2025,” ungkapnya.
Herditya pun menyarankan investor mencermati saham INKP dengan target harga Rp 7.800 – Rp 8.175 per saham, BRIS Rp 2.600 – Rp 2.670 per saham, dan CMRY Rp 5.125 – Rp 5.275 per saham.
Halaman : 1 2